Selamat Datang

Bagi pengunjung Blog, silahkan di baca dan di simak dengan baik, pada Artikel dan Komentar untuk mendapatkan ilmu dan manfa'at nya.

Silahkan mengunjungi Toko Online di sini Tokopedia Teguh HydroFarm dan Shopee Teguh Sakura
Silahkan mengunjungi Channel Youtube disini Youtube Teguh Sakura

Alhamdulillah, Terima kasih bagi yang telah mengunjungi Blog, Toko dan Channel Youtube.




Minggu, 25 Oktober 2015

Sedikit gambaran tentang prospek industri agro dengan sistem hidroponik

Kali ini saya menulis artikel tentang gambaran prospek bisnis di pertanian hidroponik.
Artikel ini saya ambil dari forum kaskus, tulisan dari agan Marutoklopokoni (Pak Ardy)
( saya edit dan tambahkan beberapa point penting. )
Kebun 1

Kebun 2

Kebun 3

Kebun 4

Sudah dipacking siap ke Supermarket

Silahkan lihat sendiri harga per kilonya ( Rp 80.000/Kg )

Bisa dilihat betapa menjanjikan sekali industri agro jika ditekuni sungguh-sungguh.

Selanjutnya mari kita bahas lebih lanjut, silahkan di simak dengan baik baik.




CASH IN :
Panen 1 (satu) pohon rata-rata 9 kilogram.
Jumlah pohon dalam 1 GH ukuran 10 X 30 meter = 360 pohon.
Hasil panen total : 360 pohon X 9 kilogram = 3.240 kilogram.

Harga jual Indigo ke Gudang Pengepakan teman : Rp. 45.000,- per kilogram.
Harga jual pengepakan teman ke Supermarket : Rp. 60.000,- per kilogram.
Harga jual Supermarket ke End User : Rp. 80.000,- per kilogram (silahkan lihat foto nomor 6).

Uang masuk yang diterima : 3.240 kilogram X Rp. 45.000,- = Rp. 145.800.000,-

CASH OUT :
Biaya bikin GH sederhana dari Bambu ukuran 10 X 30 meter + instalasi Fertigasi sederhana = Rp. 20.000.000,- (jika pertama kali bikin GH)
Biaya Running awal GH yaitu pembelian Polybag + Cocopeat + sekam bakar + pupuk starter awal (ane tambahkan 10 gr pupuk TSP ke tiap Polybag sebagai starter akar) = Rp. 2.500.000,-
Biaya pemeliharaan 1 pohon sampai panen untuk beli benih + nutrisi fertigasi + obat + bayar tenaga yang merawat = Rp. 20.000,- per pohon.
Total biaya pemeliharaan untuk 1 GH : 360 pohon X Rp. 20.000,- = Rp. 7.200.000,-
Total investasi awal + biaya running awal + biaya pemeliharaan = Rp. 20.000.000,- + Rp. 2.500.000,- + Rp. 7.200.000,- = Rp. 29.700.000,-

PROFIT = Cash In - Cash Out = Rp. Rp. 145.800.000, - Rp. 29.700.000, = Rp. 116.100.000,-

Kesimpulannya tidak ada yang sia-sia dari belajar hidroponik, kembangkan hobi agan-agan sekalian sampai siap secara skill dan mental untuk terjun di industri agro.
Kalau butuh  Studi Banding silahkan main ke kebun ane, kita bisa share ilmu. GRATIS !!!

Good luck gan



Ingin belajar sistem Hidroponik Fertigasi, silahkan baca Artikel ini Sistem Fertigasi untuk tanaman Tomat




Catatan:
- GH = Green House adalah Rumah untuk ber cocok tanam yang di buat untuk melindungi tanaman dari serangan beberapa hama.
- Studi Banding, itu artinya jika anda Sudah Punya Kebun Hidroponik, anda bisa membandingkan apa yang kurang dan apa yang lebih di Kebun anda dengan Kebun kepunyaan Pak Andy.
Jadi  Bukan anda yang tidak tahu apa apa, atau hanya tahu dasar hidroponik, terus main ke kebun milik Pak Andy untuk minta di ajari.

Sumber: http://www.kaskus.co.id/show_post/54f88b16108b46c2188b4567/2145/

22 komentar:

  1. intinya, yg ditanam harus tanaman mahal, trus tahu pasarnya.
    /me, tanam caisim dijual maks 5000/kg di pasar tradisional.
    hasil panen max: 4 kg.
    #rugimaks... T_T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah mampir ke blog saya,

      Menurut saya, bukan itu om.
      Karena setiap daerah punya pasar dan masyarakat yang kemampuan daya beli nya lemah.
      Jadi menurut saya, jualan Sayuran yang bisa laku cepat, sehingga modal bisa terus ber putar.
      Saya sendiri sekarang fokus menanam Kangkung, karena jualnya cepet , lalu panen juga cepat.
      cukup 2 minggu di sistem pembesaran sudah bisa panen.
      strategi saya, pakai benih kangkung panah merah yg rasanya lebih enak, dan dengan memakai nutrisi yang pas dan sistem yang pas, hasilnya bisa gemuk gemuk dan rasanya renyah tidak berserat.

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  2. klo tanam yg bisa cepat laku tapi harga rendah banget ya sama aja boong.
    sya ada 195 lubang tanam. waktu itu sya tanam caisim. karena beberapa sebab tinggal 70% (hahaha, kacau banget). Waktu tanam sebulan, habis 1 liter nutrisi. dijual paling mahal 5000/kg.

    memang kisanak jual kangkung berapaan/kg?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah mampir ke blog saya,

      Saya kalau jualan tidak pakai hitungan berat per Kg , tapi per Ikat.
      Meski kadang ada temen penjual yang beli nya per Kg, ini kasus khusus.

      Di tempatku harga Kangkung per ikat di pasar tradisional itu kisaran Rp 500,- sampai Rp. 1.500,-
      Kira kira per ikat itu antara 50 gram sampai 100 gram.
      Saya sendiri jualan per ikat nya Rp 1.250,- sampai Rp 1.500,-
      Kecuali saat temen yang beli saya kasih Rp 1.000,- per Ikat.

      Menurut Hitungan ku dengan harga Nutrisi per 1.000 Liter itu 120 ribu.
      Saya masih bisa untung 2 kali lipat.
      Misal hasil dari jualan 20 rb, maka biaya produksi, seperti biaya benih, air pdam/pam, listrik dan nutrisi itu habis 10rb.
      Jadi untung 10rb.
      Untuk lebih jelasnya, bisa baca baca di Google Plus ku, pernah saya share hitungan detailnya.

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  3. Jadi agan jual produk high end dgn harga normal ?
    Trus buat apa bikin greenhouse klo harganya tak ada bedanya dengan produk biasa ?
    Apa ga ada tengkulak yg mengkhususkan membeli produk high end dgn harga high juga ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Saya tidak pernah menanam produk "high end"
      Saya dari dulu nanam Bayam , Kangkung, Sawi sawi-an, Cabe.
      Sekarang hanya nanam Pak Choy Green, Kangkung dan Cabe.

      Saya tidak tahu, sampai saat ini tidak ada tengkulak yang membeli harga tinggi.

      Bahkan saya dengar dari Petani Kangkung "Kimia Organik", itu jual ke tengkulak per kilo 8rb, nanti di Supermarket harganya 20-30rb/kg

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  4. Wah..mantap...sangat inspiratif dan informatif....sukses selalu ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,
      Senang bisa membantu.
      Sama sama.
      ^_^

      Hapus
  5. Maksud saya high end itu "hidroponiknya / kualitasnya " bukan jenis sayurnya. Klo sayur hidroponik harganya sama dngn harga sayur biasa buat apa bikin green house ( mubazir ). Berarti kualitas tidak ada gunanya cos harga & daya serap pasar sama dengan harga sayur biasa.

    Btw agan jual rata2 per kg berapa ?
    Caisim ?
    Selada ?
    Dll ?

    Apa harganya fluktuatif ( suka anjlok ) seperti cabe?

    Thx fast respon

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Anda tahu apa fungsi dari Green House?
      Kalau belum tahu, fungsinya untuk meminimalisir dan menghalau hama.
      Jadi, Dengan menggunakan Green House kita tidak perlu membeli Obat Pestisida yang Biaya nya jika di akumulasi dalam jangka panjang maka akan menguntungkan.
      Apalagi "Biaya" tenaga kita untuk menyemprot Obat Hama, ini perlu di perhitungkan juga.

      Hama itu benar benar merepotkan, mulai Tikus, Belalang, Aphids, Ulat, Leaf Miner (Lalat), dst
      Di tempat saya malah ada tambahan Kucing...


      Saya adalah Petani Hidroponik yang Fokus dengan Harga sesuai Pasar Tradisional, kadang herga nya bisa saya naikkan sedikit sekitar 1.000 - 3.000 dari harga pasar.
      dan buat saya sudah dapat untung 100% dari Cost Produksi (HPP).
      Kecuali Kangkung saya bisa buat Cost Produksi 2.000 per kg di jual 5.000 - 12.000 per kg.

      Contoh:
      Saya jual Kangkung RP 1.000 - 1.200 per ikat ( kira kira 100 gram - 150 gram ) -- Ini di pasar kisaran 500 - 1.500 per ikat.
      Saya jual Sawi Sawi an per kilo nya kisaran 10.000 sampai 13.000

      Untuk harga saya yang menentukan, jadi tetap segitu.
      Saya menjual melihat pembeli , kalau mau dan mampu saya kasih harga tertinggi.
      kalau beli banyak atau kenalan , saya kasih harga terendah.

      Info saja, di Komunitas Petani Hidroponik di tempat saya, sudah ada acuan harga nya, tapi saya kadang jual lebih rendah.
      Misal Sayuran Oriental biasanya kisaran 15rb - 20rb/kg.

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  6. Mantap Pak, sangan mengispirasi,,, sy jg ingin mencoba belajar hydroponik, karena sy suka bercocok tanam, tp baru skrg sy mau mulai, alias sy org awam yang berkeinginan besar,,,, blog nya bermanfaat, semoga ilmu yang diberikan menyisakan amal yang sangat besar untuk bekal di akhirat,

    Sentot Santoso ( cikarang )
    Santosodese@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Senang bisa membantu, jika anda perlu kebutuhan Hidroponik, bisa membeli lewat toko online saya di Teguh HydroFarm
      Atau memesan lewat email saya di petaniteguh@gmail.com
      Atau lewat Facebook saya di Teguh HydroFarm Facebook

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  7. malam pak tulisan bapak dan komentar2 diatas bisa buat saya kira2 keadaan hidroponik sekarang.
    Saya baru mau mulai berhidroponik nih sapa tau cocok hehe. Sama saya mau tanya, apakah menjual sayuran harus melalu tengkulak? apa tidak bisa masuk ke rumah makan, pasar, swalayan secara langsung?
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Tidak harus lewat Tengkulak, tergantung Kemampuan menjual anda,
      anda bisa jual langsung ke Pembeli, disebut Direct Selling.
      Pada akhirnya, sayuran yang di hasilkan Petani, sama seperti Produk yang di hasilkan oleh suatu Usaha lain nya.
      Jadi anda bisa menjual sesuai keinginan anda, selama Target Pembeli cocok dengan anda, baik harga dan kondisi sayuran.

      Saya sendiri ber tani menjual langsung ke Pembeli dan juga langsung ke Rumah Makan, agar mendapat harga jual yang sama dengan Penjual di Pasar.


      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
    2. bagaimana kondisi bisnis untuk hidroponik sekarang ya pak? apakah masih kurang atau malah sudah cukup? terima kasih

      Hapus
    3. ada masa kalau permintaan banyak, kadang ada masa permintaan kurang.
      dan hal ini wajar di dunia Agro Bisnis, dimana produksi dari petani meningkat maka otomatis permintaan kurang.

      Lalu hal ini bermacam macam kondisi di setiap daerah.
      Dan akan kembali ke Petani nya dalam me Managemen lahan dan hasil produksi nya.

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  8. Maaf pak nama saya much nuzwar, maklum gaptek jadi yg keluar unknown.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Tidak apa apa pak, saya sudah menghapus pertanyaan anda dari nama Unknown karena pertanyaan nya sama,
      Jadi agar lebih rapi.

      Hapus
  9. Pak teguh nanya nih apa urea (cair) tdk dpt dideteksi dg TDS meter ato TDS yg rusak ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Memang tidak bisa di ukur pak.
      Coba anda baca Wikipedia ini https://id.wikipedia.org/wiki/Urea
      Karena Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
      Itu dalam Pertanian sebagai sumber N (Nitrogen), ini adalah "Gas" yang memang tidak bisa di ukur.

      TDS itu biasanya mengukur unsur unsur Makro selain N, seperti P dan K, dan beberapa unsur Mikro.

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  10. Pak untuk pemula berapa modal yg hrs d keluarkan. Tanaman hidroponik apa harus selalu di tutup atap nya pakai plastik. Sya rencananya ingin mencoba hidroponik di daerah tasikmalaya yg udaranya sejuk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Ma'af saya tidak bisa bantu menjawab ini.
      Karena yang namanya Modal, ber variasi.

      Selama saya mengikuti grup grup hidroponik di Facebook, ada yang hanya pakai botol botol plastik bekas buat nanam sawi dan hasilnya di jual ke pasar.

      Lalu ada yang hanya memakai rak bambu dan box streofoam bekas anggur yang di dapat gratis, buat nanam selada keriting.

      dan ada juga yang biaya nya sampai ratusan juta.


      -------------------

      Tidak harus tertutup atap plastik, tergantung petani dan tanaman nya.
      Coba anda amati kebun hidroponik milik kebunsayursurabaya.com dan di majalah trubus milik Pak Kunto Heriwibowo.

      --------------

      Tempat anda sudah bagus, karena Hidroponik akan semakin efektif di daerah dingin.



      Semoga membantu.
      ^_^

      Hapus